Sabtu, 19 Januari 2019

Hakikat Kematian

KULLU NAFSIN ZA'IQATUL MAUT Tiap-tiap yang bernyawa merasakan mati (Ali Imran: 185) Hamka menulis dalam Tafsir Al-Azhar: Di dalam ayat disebut nafs, maka di sini kita ertinya nyawa. Sebab kalau tidak erti itu yang kita pakai, boleh jadi salah faham. Sebab nafs itu pun mempunyai erti yang lain, iaitu diri. Kalau kita ertikan diri, nescaya masuklah Allah sendiri. Sebab Allah pun adalah satu kedirian atau berdiri sendiri. Di dalam surah al-Maidah, ayat 116, tersebut Nabi Isa al-Masih berkata: TA'LAMU MA FI NAFSI WA LA A'LAMU MA FI NAFSIKA Ertinya: Engkau mengetahui yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui yang ada pada diriMu. Sebagaimana cerita Socrates yang masyhur itu, setelah mati itu menjalar dari kakinya, maka mana yang telah dijalaninya tidaklah merasa apa-apa lagi. Tatkala muridnya, Criton, memukul-mukul lututnya, dia mengatakan tidak terasa lagi.

Isnin, 7 Januari 2019

Cinta kepada Allah

Ibnu Arabi menulis dalan kitabnya Futuhat Makkiyah: (petikan dari 200 wasiat ibnu arabi) jika engkau melihat seorang berilmu (alim) tidak mengamalkan ilmunya, maka hendaklah engkau mengamalkan ilmunya yang ada padamu ketika bersamanya hingga engkau memenuhi haknya sebagai seorang yang berilmu.